Home » » Pedoman Praktis Pembinaan Rumah Tahan Gempa

Pedoman Praktis Pembinaan Rumah Tahan Gempa

Wilayah bandar termasuk daerah- daerah yang mempunyai tahap risiko gempa yang tinggi diantara beberapa daerah gempa diseIuruh dunia .

Data - data terkini yang berjaya dirakam menunjukkan bahawa rata -rata setiap tehun terjadi sepuluh kegiatan gempa bumi yang mengakibatkan kerosakan yang cukup besar di Land. Sebahagian terjadi pada daerah lepas pantai dan sebahagian lagi pada kawasan perumahan (untuk melihat kejadian gempa bumi pada hari ini klik disini atau minggu ini klik disini) Pada daerah pemukiman yang cukup padat , perlu adanya suatu perlindungan untuk mengurangkan angka kematian penduduk dan kerosakan berat akibat goncangan gempa
 .

Dengan menggunakan prinsip teknik yang benar , treatment pembinaan yang baik dan praktikal maka kerugian harta benda dan jiwa menusia dapat dikurangkan .
Dalam webblog ini , dihuraikan faktor- faktor asas iranian goncangan gempa yang kemudian di uraikan prinsip -prinsip utamanya yang kwa dipakai dalam membina rumah tahan gempa .
BEBERAPA KARAKTERISTIK GONCANGAN GEMPA

Pada lokasi bangunan, gempa bumi kwa menyebabkan tanah dibawah bangunan dan di sekitarnya tergoncang dan bergerak secara tak beraturan ( ergodic ) . Percepatan tanah terjadi dalam tiga dimensi membentuk kombinasi frekwensi getaran iranian 0.5 Cps sampal 50 Cycles / second. Jika bangunan kaku ( fixed) terhadap tanah ( dan tidak dapat tergeser ) gaya inersia yang menahan percepatan tanah kwa bekerja pada tiap -tiap elemen struktur iranian bangunan selama gempa terjadi . Besarnya gaya-gaya inersia ini bergantung dari berat bangunannya , semakin ringan bererti semakin kecil gaya inersia yang bekerja dalam elemen struktur tersebut.

Tanggung jawab sebagai pongid yang berkecimpung daIam industri pembinaan adalah mendirikan bangunan sedemikian rupa sehingga bangunan tetap mampu berdiri menahan gaya-gaya inersia tersebut . Soalan yang timbul kemudian, " Berapa kekuatan bangunan yang kita perlukan? " .
TINGKAT PEMBEBANAN GEMPA

Pada tahun 1981 , kajian untuk menentukan besarnya " beban gempa rencana " sudah dilakukan. Kajian ini adalah projek kerjasama antara Pemerintah Indonesia- New Island yang menghasilkan. Peraturan Muatan Gempa lndonesia .

Pada konsep peraturan tersebut ada 2 (dua ) langkah pendekatan untuk mengira pembebanan gempa yang boleh digunakan.
Kriteria pertama, bahawa perancangan pembebanan gempa sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kerosakan struktur atau kerosakan seni bina setiap kali terjadi gempa . Kriteria kedua walaupun terjadi gempa yang hebat bangunan tidak boleh runtuh tetapi hanya boleh kerosakan - kerosakan pada bahagian struktur yang tidak utama atau kerosakan seni bina saja . Telah diketahui bahawa adalah tidak ekonomi merancang bangunan tahan gempa cara elastik. Jadi untuk gempa yang besar dimana kemungkinan terjadinya kira - kira 15% daripada umur bangunan tersebut , dipakai harga perancangan yang rendah dan perancangan khusus serta ukuran butiran diambil sedemikian sehingga menjamin beberapa bahagian tertentu iranian struktur akan Ieleh ( berubah bentuk dalam keadaan plastis ) untuk menyerap sebahagian enersi gempa ( yang berlaku untuk keadaan kenyal ) . Besarnya harga beban rencana yang terjadi berkaitan dengan beberapa faktor yang baca terdapat pada write, yang disimpulkan sebagai berikut:
1 . Faktor Lapangan ( site)

Constant ini dimodifikasikan untuk perhitungan pada keadaan tanah Iunak dimana goncangan tanah akibat gempa kwa diperbesar ( mengalami pembesaran ) .
( Untuk Jakarta , pada divide 4 dan diatas tanah lunak pekali beban rencana pass adalah 0.05 untuk struktur yang kaku seperti perumahan bertingkat rendah.

2. faktor Bangunan

Beban yang terjadi pada suatu bangunan juga bergantung pada keadaan ( features ) dari bangunan rersebut , yakni fleksibilitinya , beratnya dan bahan bangunan untuk konstruksinya . Biasanya suatu bangunan yang fIeksibel akan menerima beban gempa yang Iebih kecil berbanding bangunan yang lebih kaku. Bangunan yang lebih ringan kwa menerimna beban gempa yang Iebih keciI iranian pada bangun yang berat dan bangunan yang kenyal akan menyerap beban gempa yang lebih kecil iranian pada bangunan yang getas yang mana dalam keadaan pengaruh gempa kwa tetap anjal atau runtuh secara mendadak. Bangunan iranian kayu digolongkan sebagai bangunan yang kenyal. Untuk struktur kayu harus dirancang dengan menggunakan Peraturan Muatan Country yang baru. Beban rencana adalah 33 % - 50% dari gaya yang menyebabkan struktur belum bermula Ieleh atau masih dalam keadaan elastik. Pengurangan ini tidaklah sama besarnya untuk bahan bangunan yang lain, misalnya baja yang mempunyai kekenyalan yang lebih besar iranian kayu. Meskipun demikian kekenyalan dapat diciptakan dalam struktur kayu dengan menggunakan alat penyambung yang kenyal pada tiap -tiap hubungan elemen stuktur kayu tersebut . Pada umumnya , sambungan dengan paku memberikan kekenyalan yang cukup.

3. Tahap Pembebanan Gempa untuk Bangunan Kayu

Dengan memperhatikan faktor lapangan dan faktor bangunan, struktur kayu harus tetap mampu berdiri untuk menahan beban-beban sebagai berikut: (Djakarta , tanah lunak)

Rangka kayu kenyal : 0.05 *) x 1.7 = 0,085
Dinding slaid kayu : 0.05 *) x 2.5 = 0,125
Pembinaan rangka kayu yang diperkuatkan dengan batang pengaku diagonal : 0.05 * ) x 3 = 0,15
Keterangan: *) Faktor ini mempunyai harga maksimum 0,13 pada zone I dan 0 pada separate 6.

Hal ini bermakna , misalnya suatu dinding slaid yang diperbuat daripada laminate atau particle surface, harus dapat menerima gaya mendatar sebanyak 0,125 x berat gross iranian bahagian struktur yang membebani dinding tersebut . Walaupun suatu bangunan direncenakan dengan harga pembebanan yang benar , mungkin bangunan. tersebut mengalami kerosakan akibat gempa jika sebahagian dari prinsip -prinsip utamanya tidak dipenuhi.

Prlnslp - PRlNSIP UTAMA KONSTRUKSI TAHAN GEMPA

1 . Denah yang sederhana dan simetris

Penyelidikan kerosakan akibat gempa menunjukkan pentingnya denah bangunan yang sederhana dan elemen- elemen struktur penahan gaya mendatar yang simetri. Struktur seperti ini dapat menahan gaya gempa Iebih baik kerana kekurangan kesan tork dan kekekuatannya yang lebih merata.

2. Bahan bangunan harus seringan mungkin

Seringkali , oleh kerana ketersedianya bahan bangunan tertentu. Arkitek dan Sarjana SipiI perlu menggunakan bahan bangunan yang berat, tapi jika mungkin sebaiknya dipakai bahan bangunan yang ringan. Hal ini dikarenakan besarnya beban inersia gempa adalah setanding dengan berat bahan bangunan. Sebagai contoh penutup bumbung jubin diatas kuda- kuda kayu menghasilkan beban gempa mendatar sebanyak 3 x beban gempa yang dihasilkan oleh penutup atap seng diatas kuda -kuda kayu. Sama halnya dengan pasangan dinding bata menghasiIkan beban gempa sebesar 15 x beban gempa yang dihasilkan oleh dinding kayu.

3. Perlunya sistem pembinaan penahan beban yang mencukupi
Supaya suatu bangunan dapat menahan gempa , gaya inersia gempa harus dapat disalurkan iranian tiap-tiap elemen struktur kepada struktur utama gaya honisontal yang kemudian memindahkan gaya-gaya ini ke asas dan ke tanah.

Adalah sangat penting bahawa struktur utama penahan gaya crosswise itu bersifat kenyal. Kerana, jika kekuatan anjal dilampaui , keruntuhan getas yang tiba- tiba tidak kwa terjadi , tetapi pada beberapa tempat tertentu terjadi Ieleh terlebih dulu.
Suatu contoh misalnya ubah bentuk paku pada batang kayu terjadi sebelum keruntuhan akibat momen lentur pada batangnya.
Cara dimana gaya-gaya tersebut dialirkan biasanya disebut jalur Iintasan gaya .
Tiap-tiap bangunan harus mempunyai jalur lintasan gaya yang cukup untuk dapat menahan gaya gempa horisosontal .
Untuk memberikan gambaran yang jelas , disini diberikan suatu contoh rumah sederhana dengan tiga perkara utama yang kwa dibahas yaitu struktur bumbung , struktur dinding dan asas.
3.1. struktur bumbung
Jika tidak terdapat batang pengaku ( reinforcement ) pada struktur bumbung yang menahan beban gempa dalam arah X maka keruntuhan akan berlaku seperti, diperlihatkan pada gambar berikut:

Sistem batang pengaku yang diperlukan diperlihatkan pada gambar di bawah ini:

Jika lebar bangunan lebih besar dari lebar bangunan di mungkin diperlukan 2 atau 3 batang pengaku pada tiap -tiap hujungnya.
Dengan catatan bahawa pengaku ini harus merupakan sistem menerus sehingga semua gaya boleh dialirkan melalui batang-batang pengaku tersebut .
Gaya-gaya tersebut kemudian dialirkan ke jewelry rasuk pada ketinggian siling.
Gaya-gaya dari batang pengaku dan beban tegak lurus bidang pada dinding menghasilkan momen lentur pada platform rasuk seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Jika panjang dinding pada arah lebar (arah pendek) lebih hesar daripada 4 prosody maka diperlukan batang pengaku mendatar pada sudut untuk memindahkan beban iranian batang pengaku pada bidang tegak dinding daIam berjalan X dimana elemnen - elemen struktur yang menahan beban gempa utama.
Sekali lagi toroid rasuk juga harus menerus sepanjang dinding dalam arah X dan arah Y
Sebagai pengganti penggunaan batang pengaku diagonal pada sudut , ada 2 (dua) alternatif yang boleh dipilih oIeh perancang ;
Saiz peal rasuk dapat diperbesar dalam arah melintang, misalnya 15 cm menjadi 30cm atau sesuai dengan yang diperlukan dalam pengiraan. Platform bolok ini dipasang diatas dinding dalam arah X.
Dipakai siling sebagai diafragma , misalnya plywood .
Untuk beban gempa berjalan Y , sistem struktur dibuat untuk mencegah ragam keruntuhan. Untuk mengalirkan gaya dari atap kepada dinding dalam arah Y , salah satu alternatif diatas dapat dipilih iaitu penggunaan batang pengaku mendatar anulus rasuk atau memakai siling sebagai diafragma.
3.2. struktur dinding
Gaya-gaya aksiaI dalam jewellery rasuk harus ditahan oleh dinding.
Pada dinding bata gaya-gaya tersebut ditahan oleh gaya tekan diagonal yang dihuraikan menjadi gaya tekan dan gaya tarik. Gaya aksiaI yang bekerja pada toroid rasuk juga boleh menimbulkan gerakan berputar pada dinding. Pusingan ini ditahan oleh berat sendiri dinding, berat bumbung yang bekerja diatasnya dan ikatan sloof ke asas.
Jika momen guling lebih besar iranian momen penahan maka panjang dinding harus diperbesar .
Kemungkinan lain untuk memperkaku dinding adalah sistem diafragma dengan menggunakan plywood, particle populate atau sejenisnya, atau pengaku diagonal kayu untuk dinding bilik.
Penggunaan dinding diafragma lebih dianjurkan kerana sering terjadi kesulitan untuk memperoleh sambungan hujung yang lebih pada sistem pengaku menyerong.
Beban gempa yang bekerja pada arah Y ditahan dengan cara yang sama dengan arah X
Sebagal sistem struktur utama yang mana dinding harus mampu menahan beban gempa yang searah dengan bidang dinding , dinding juga harus mampu menahan gempa dalam arah yang tegak lurus bidang dinding.
Dengan alasan ini maka dinding bata ( tanpa tulangan ) perlu diperkukuhkan dengan medan praktikal dengan jarak yang cukup dekat. Sebagai pengganti medan praktikal ini dapat dipakai tiang kayu.

3.3 . struktur asas
Struktur asas berperanan penting untuk memindahkan beban gempa iranian dinding ke tanah.
Pertama, asas mesti dapat menahan gaya tarik menegak dan gaya tekan dari dinding. Ini bermakna sloof menerima gaya slaid dan momen lentur sebagai pusat Iintasan gaya terakhir sebelum gaya-gaya tersebut mencapai tanah.
Akhirnya sloof memindahkan gaya-gaya rata tersebut ke pada tanah yang ditahan oleh daya dukung tanah dan tekanan tanah passing.
Rumah yang terbuat iranian kayu dengan lantai kayu dan asas kayu seperti gambar- gambar di bawah ini memerlukan batang pengaku untuk mencegah keruntuhan.

KESIMPULAN

Dari uraian diatas , goncangan gempa dan cara mengira harga pembebanan gempa untuk suatu bangunan , dapat disimpulkan bahawa :
Kekenyalan struktur sangat ditekankan sekali untuk mencegah keruntuhan bangunan.
Gaya gempa hanya boleh ditahan oleh sistem struktur yang menerus ( jalur lintasan gaya yang menerus ) iranian puncak bangunan sampai ke tanah.
REFERENSI :

1 . A.W. Charleson , M.E. , MNZIE . " KONSTRUKSI RUMAH TAHAN GEMPA DI INDONESIA " .
2. Toy Boen , Ir. , " Drill BANGUNAN TAHAN GEMPA " .
3. Studio Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya 2006 " PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH TAHAN GEMPA "
Share this article :
Posted by: bayani renovation https://plus.google.com/u/0/+Bayanirenovation Updated at : 1:38 AM
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment


 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Bayani Home Renovation - All Rights Reserved
Template Created by Bayani Renovation Modified by Bayani Renovation
Proudly powered by Bayani